*mode narsis on*
- Inilah saya bersama saudara sepupu (sebelah kanan atas)
dan ketiga keponakan mencoba untuk narsis. Cheers... -
Saya bukan tipe orang narsis sebenarnya. Tidak suka terlalu berlebihan mengekspos tentang sesuatu yang sifatnya privasi di blog, seprivasi foto-foto pribadi, supaya tetap eksis. Karena itu saya cukup memajang satu foto (yang membosankan sebab itu-itu saja yang dilihat tiap buka blog ini) pada profil diri. Bahkan juga tidak melengkapi data pribadi mengenai saya di profil tersebut.dan ketiga keponakan mencoba untuk narsis. Cheers... -
Dan pernah ada yang mempertanyakan kenapa. Alasannya bukan karena pelit atau sok eksklusif bak selebritis. Saya sengaja tidak menjadikan blog sebagai sarana untuk bernarsis ria. Memang sejak awal memutuskan membuat blog, tujuan saya bukan supaya pembaca mengetahui kehidupan pribadi saya. Melainkan supaya bisa menyalurkan ekspresi jiwa saya yang sebebas puisi. Dan kalaupun pada akhirnya dikenal orang, saya harap itu karena hasil pemikiran yang saya tuangkan disini.
Suatu kali pernah ada yang mengatakan, setelah menyelami blog ini, bahwa saya mempunyai kehidupan yang sempurna. Tidak juga sebenarnya. Tidak ada yang sempurna di dunia, tidak juga kehidupan saya. Hidup saya simpel dan berjalan apa adanya begitu saja. Layaknya kehidupan orang-orang kebanyakan, ada naik dan turunnya. Kadang ada juga saat saya mengutuki diri bila kehidupan tidak berjalan seperti yang saya inginkan. Lalu bertanya-tanya bagaimana kehidupan orang lain bisa berjalan sesuai harapan. Namun seringnya itu tidak membantu menyelesaikan persoalan. Malah justru menambah kegelisahan. Beginilah hidup, hibur saya kemudian. Jika hari ini saya menangis, pastilah saya akan tersenyum lagi besok.
Ada juga yang pernah bilang hidup saya menyenangkan dan saya sepertinya selalu bahagia. Tidak juga, buktinya ada puisi-puisi sedih di awal blog. Namun saya selalu percaya kebahagiaan itu pasti ada setiap saat. Bahkan di saat sulit sekalipun terselip ruang untuk bahagia. Semua tergantung pada apakah kita memilih untuk menerima ketidaksempurnaan dan bahagia dalam ketidaksempurnaan itu atau sebaliknya. Being happy doesn't mean everything is perfect. But it means we have decided to look beyond imperfections. Sehingga alangkah serakahnya kita, sebagai manusia, ketika kerap meratapi ketidaksempurnaan dan malah mengharapkan sesuatu yang tidak manusiawi seperti sebuah kesempurnaan. Sebab tidak sempurna itu sebenarnya manusiawi.
Namun ada juga yang menilai saya sebaliknya, bahwa saya ini terlalu menderita karena cinta, mulai dari yang tak kesampaian sampai yang tak kunjung datang. Haha... Mungkin juga iya. Kisah cinta yang dramatis terkadang melahirkan jiwa yang puitis. Tahukah bahwa banyak puisi indah terlahir dari seseorang dengan hati yang sedang patah? Itu karena cinta bertepuk sebelah tangan, cemburu, patah hati, putus cinta, dikhianati atau penyakit hati lain yang berhubungan dengan cinta itu lebih mudah didramatisir rasanya daripada kebahagiaan karena cinta. Lihat saja puisi favorit saya karya Sapardi Djoko Damono yang fenomenal 'Aku Ingin' atau 'Hujan Bulan Juni', begitu dalam dan dramatis. Dan menariknya itulah yang membuat beliau terkenal pada akhirnya.
Tulisan ini meski remeh temeh namun terkesan overwhelming bukan??hehe...^^
Silakan pembaca menilai sendiri, siapa dan seperti apa Mel sebenarnya cukup melalui gaya tulisan saya yang apa adanya, tanpa saya harus mengumbar diri. Bukankah dengan begitu penilaian akan lebih obyektif? Blog saya pun juga tidak akan terkesan terlalu narsis, meski narsis itu sebenarnya tidak ada salahnya.
I know that narcissism won't do any harm if we use it in purpose. It might helps us to remind what we have achieved in life. But still, I prefer not to be one of them. Narcissism is not in my dictionary and I don't think I need to update my dictionary yet. Hehe.
*mode narsis off*
11 comments:
kadang musti narsis juga supaya pe-de kok mel...
katanya sih narsis yang pas itu sehat.
Perlu narsis agar anda lebih dalam mencintai diri sendiri...
asal jangan narsis goreng..... enak soale...
Narsis jg dibutuhkan tp pada tempatnya hehehe...^^
Sama, Aku jg gk suka narsis tapi udah pe-de
@iwan sugiarto:
emang harus begitu ya mas? menurut saya narsis itu udah over pe-de deh..hehe
@dana telco:
narsis yang pas itu sehat contohnya gimana?
@marianus:
saya suka narsis goreng. ^^
@Li:
kaya buang sampah dong, pada tempatnya..hehe. thanks ya Li
@black:
haha.. yang ini baru saya setuju...
hmmm, manis juga nih anak...
emang bahasa narsis ada di kamus BI yah?
narsis ?? itu sisi lain dari dirimu mel...hal yang terpenting, tetaplah menjadi diri sendiri..
kadang dibutuhkan sebuah percaya diri tinggi untuk menjadi diri kita sepenuhnya...
salam kenal mba mel... di tunggu kunjungan baliknya...in
@panca:
Adanya di kamus gaul..hehe
@ervan noviansyah:
Ok...saya masih seperti biasanya kok..apa adanya..hehe^^
@bluewings:
Bener...bener...asal jangan sampai ketinggian aja percaya dirinya. Tul gak?
Salam kenal balik ya^^
SUDUT PANDANG YANG BERBEDA.satu hal yang musti diperhatikan adalah perbedaan antara narsis dan self esteem. seseorang yang memiliki self esteem yang baik, tentu saja akan menghasilkan tingkat kepercayaan diri yang tinggi. self esteem yang baik tentu akan menghasilkan rasa percaya diri. dan rasa percara diri itu adalah hasil dari kenyamanan atas diri sendiri. tetapi, kenyamanan atas diri sendiri bukan berarti ia merasa istimewa atau merasa penting dari pada orang lain.kenyaman atas diri sendiri itu akan ditampilkan dari bahasa nonverbal. ada penelitian yang membahas tentang ini. ketika seseorang sudah nyaman atas dirinya, dan menerima segenap dirinya, maka ia akan otomatis menjadi apa adanya dia. tanpa rekayasa.ketika ia bekerja, tentu saja ia akan mendasarkan diri atas semua kegiatannya pada kemampuan yang ia miliki yang mana kemampuan itu sudah diakui dirinya dan ia terima.ini terbawa dimanapun dan kapanpun. tetapi, konflik-konflik diri akan menghasilkan ketidak percayaan atas diri sendiri. dan ini menjadi masalah paling sering terjadi pada kehidupan seseorang.mnrt saya langkah pertama untuk itu adalah mencintai diri apa adanya, dan cara paling praktis untuk mencintai diri sendiri adalah "SYUKUR". artinya sesorang harus mensyukuri apapun yang telah Tuhan berikan kepadanya.
maaf mbak mel... kebanyakan nih.... soalnya bicara tentang ini asyik dan ga da abisnya.
Post a Comment