silahkan singgah... semoga nyaman...

Counters
Showing posts with label romantis. Show all posts
Showing posts with label romantis. Show all posts

Sunday, November 24, 2013

My Happy Beginning

Hidup memang tak seindah kisah dalam dongeng
Dimana sang putri selalu mendapatkan pangeran rupawan, 
seorang putra mahkota kerajaan yang kaya raya, 
pandai menyanyikan lagu cinta dengan merdu suaranya,
sambil menunggang kuda putih penuh pesona, 
juga berani melawan seekor naga demi putri yang dicintainya. 
Lalu setelah mereka menikah,
maka cerita itu akan berakhir Happy Ending
Kisah dongeng selesai begitu saja dengan kalimat, 
"and they lived happily ever after
: dan mereka hidup bahagia selamanya.

THE (happiness) END(s)


Namun bagi saya hidup lebih indah daripada itu.
Sebab saya tak perlu menjadi putri untuk bisa dicintai
oleh pria yang bersedia melakukan apa saja demi
membahagiakan wanita yang dicintainya. 
Saya bisa mendapatkannya dari sosok pria sederhana saja,
tak harus setampan, sekaya atau sesempurna sang pangeran. 
Lalu bagian terbaiknya adalah, 
ketika saya menikah dengan pria tersebut, 
kisah bahagia itu tidak berakhir. 
Karena tak pernah ada Happy Ending dalam kisah nyata, 
yang ada adalah Happy Beginning.

so THE (happiness) BEGIN(s)...

***

Solo, 24 November 2013
(a few days before my wedding day : my Happy Beginning)

Sunday, March 25, 2012

Membuat DONAT CINTA

Libur 2 hari kemarin sangat menyenangkan, karena tanpa diduga sang kekasih pujaan hati datang kerumah. Padahal saya tahu beberapa hari sebelumnya dia gagal memesan tiket kereta untuk pulang, tapi dia nekat datang ke Solo^^... Makin menyenangkan lagi karena kali ini kami membuat donat berdua. Sebenarnya ide Aa yang ingin membuat donat disini, saya sendiri tidak bisa membuat donat, jadi bisa sambil belajar.

Hari Jumat atau hari pertama Aa datang, kami habiskan dengan jalan-jalan, nonton kemudian belanja bahan-bahan untuk membuat donat. Aa bilang, paling enak bikin donat itu pagi hari, supaya bisa untuk cemilan seharian. Akhirnya esoknya, pagi2 saya mempersiapkan semua peralatan, setelah siap Aa pun mulai beraksi unjuk kebolehannya membuat donat paling enak sedunia.

Layaknya seorang baker yang profesional Aa mencampur bahan-bahan penuh percaya diri..kemudian mengaduk-aduknya dengan tangan. Ternyata tidak mudah membuat adonan donat yang bagus, karena harus dibanting-banting segala, butuh tenaga yang ekstra kuat. Setelah adonan benar-benar kalis, kami harus menunggu adonan mengembang hingga 2kali lipat sampai akhirnya siap dibentuk.


Setelah selesai dibentuk, adonan harus didiamkan sebentar hingga mengembang lagi, baru bisa digoreng diatas minyak penuh. Kira-kira sejam kemudian donat telah matang semua, tinggal diberi topping. Total kami membuat 40buah donat, salah satunya saya bentuk hati yang kemudian saya namakan donat cinta.


Urusan topping adalah bagian saya.. Makanya setelah matang, gantian saya yang bekerja membuat kreasi topping yang menarik dengan mengaplikasikan coklat, meses, selai, sampai gula halus, sementara Aa tertidur pulas karena kecapean.


Kami bagi-bagikan beberapa donat hasil buatan kami pada saudara maupun teman, karena tidak mungkin donat sebanyak itu bisa habis dalam 1 hari.. Kebanyakan komentar mereka donatnya enak sekali.. Aa memang jago deh pokoknya. Dan ini dia hasil karya saya yang terhebat: Donat Cinta. Selain bentuknya hati yang melambangkan cinta, donat ini juga dibuat dengan rasa cinta dan dalam keadaan hati yang berbunga-bunga penuh cinta.


Thursday, May 19, 2011

Remember My Sweet Moments

Akhirnya nemu juga lagu ini... Lagu yang tiap kali mendengarnya slalu bikin hati berdesir, serasa mengingatkan saya pada kenangan-kenangan manis yang pernah saya lalui bersama dengan seseorang yang istimewa... So romantic and sweet...

Berikut link downloadnya, selamat mendengarkan...

http://www.tropicanaslim.com/wp-content/uploads/2011/03/Tropicana-Slim-Remember-My-Sweet-Moment.mp3

Remember My Sweet Moments (ost. Tropicana Slim)

Will you remember our sweet moments
and cherished them the way I do
How we spent our special moments together
How we used to share it all...

Will you remember me the way
I remember you... Will you be the same
The last time I saw you, you are the sweetest
Every moment with you is the sweetest one....


Sunday, November 15, 2009

Kopi Susu

Jika kita tidak suka minum kopi karena mengandung kaffein atau menghindari susu karena menggemukkan, kenapa tidak coba kopi susu. Katanya lebih sehat, enak dan tidak menggemukkan (bukan kata saya loh, melainkan menurut para ahli dalam sebuah artikel yang pernah saya baca).

Beberapa orang lebih suka kopi saja (termasuk variasi jenisnya) atau susu saja. Beberapa lainnya tidak menyukai keduanya, kopi maupun susu. Dan beberapa lagi menyukai keduanya dalam porsi yang sama: kopi susu.

Kopi susu adalah perpaduan kopi dan susu. Rasa kopi pekat yang pahit dan susu lembut yang manis menyatu padu dengan harmonis. Menciptakan cita rasa baru dengan aroma yang lebih bersahabat. Yang ketika kita mencecapnya, terasa pahitnya kopi sekaligus manisnya susu dalam waktu bersamaan. Seolah mengingatkan kita tentang hidup; ada pahit dan manis.

Maka kebanyakan penyuka kopi susu adalah orang-orang yang cinta damai. Mereka adalah orang-orang yang percaya akan pentingnya suatu keseimbangan dalam hidup. Seperti yin dan yang. Hitam dan putih. Pahit dan manis. Layaknya kopi dan susu.

Kopi dan susu adalah dua karakter berbeda yang sama kuat. Namun keduanya saling melengkapi satu sama lain. Saling menghargai dan mentolerir perbedaan. Justru ketika berkolaborasi, mereka menjadi sesuatu yang lebih....menyenangkan.

Jika dianalogikan, pastilah tidak ada hubungan yang seromantis kopi susu. Sebab sebuah hubungan itu adalah tentang memahami. Dan memahami adalah tentang bagaimana menyatukan ketidakseragaman, bukan menyeragamkan, atau mendominasi satu sama lain. Seperti hubungan kopi dan susu.

gambar diambil dari sini

Tulisan ini saya persembahkan sebagai kado ulang tahun untuk seseorang tercinta yang berada 700 kilometer dari tempat saya menuliskan ini. Terinspirasi dari percakapan saya dengannya beberapa hari lalu tentang kesukaannya pada teh pahit yang berlawanan dengan saya yang lebih memilih teh manis. (trus hubungannya apa dengan kopi susu?hehe..)

Wednesday, September 30, 2009

Belajar Seperti Ia

Aku belajar bersabar seperti ia
yang selalu menunggu cahaya matahari
untuk membuatnya bersinar,

Rembulan..

Aku belajar berbagi seperti ia
yang menjadi teman bagi nelayan
sekaligus tempat para pemimpi
menggantungkan harapan,

Bintang...

Aku belajar mencintai seperti ia
yang memberi terang kehidupan
dengan penuh keikhlasan,

Matahari...

Aku belajar menjadi
Rembulan dan bintang dan matahari,

Karenamu..

Tuesday, July 7, 2009

begitu istimewa

ketika aku mengatakan bahwa kamu begitu istimewa
aku mengatakannya dengan hati
yang gembira akan adamu
menghargai kejujuranmu
dan menikmati selera humormu

aku mengatakannya dengan kesetiaan
yang datang dari dalam

aku mengatakannya dengan senyuman hangat dan bahagia di wajahku
dan rasa terima kasih karena kamu begitu berarti

aku mengatakannya dengan penuh penghargaan dan kejujuran dan cinta
ketika aku katakan kamu adalah orang yang istimewa

Wednesday, June 17, 2009

Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

This is one of my favourite poem. Karya Sapardi Djoko Damono, seorang maestro puisi cinta, begitu kalangan sastrawan menyebutnya. Dan hal yang membanggakan saya adalah, saya pernah bertemu dengan beliau..hihi...

Check this one out Bertemu Sang Maestro Puisi Cinta

Friday, June 5, 2009

Sebuah Pertemuan Cinta

Matahari masih mengintip malu-malu di ufuk Timur bersama awan putih yang juga tengah setia mencumbu langit biru kala saya menunggunya di stasiun itu. Di antara jalur satu dan dua saya duduk diam ditemani dingin, dengan harapan yang cukup besar dan rindu yang siap tertumpah. Ternyata tidak gampang mengatur detak jantung yang semakin tak karuan ketika ujung penantian ini terasa semakin dekat. Tak dapat pula saya tolak waktu membawa saya ke suatu masa dimana dengannya pada akhirnya saya akan bertemu.

Saya berbincang dengan seorang ibu yang sedari tadi duduk tak jauh di sebelah saya untuk membunuh waktu. Saya coba tak hiraukan kecemasan akan kemungkinan sebuah penolakan setelah sebuah pertemuan. Namun ternyata tetap saja gelisah menggelayuti pikiran saya.

foto diambil di Lempuyangan pada posting 1 jam prambanan ekspress

Selang sepuluh menit berlalu, saya merasakan rel di jalur satu bergetar. Di ujung rel itu, terlihat cahaya yang menyilaukan, melaju kereta api Bengawan dengan kecepatan yang semakin melambat dari arah Barat hingga akhirnya berhenti tepat di hadapan saya duduk. Suara roda kereta yang bergesekan dengan rel saat berhenti melengking keras, bunyi uap yang keluar pun mengikuti kemudian. Pintu terbuka.

Penumpang tumpah seketika dari dalam kereta tersebut. Ada yang terburu-buru, ada yang kebingungan mencari sanak saudaranya, dan ada juga yang tenang-tenang saja. Para pedagang dan sopir serta merta berebutan mencari pelanggan. Ramai sekali. Sedang saya, masih duduk diam, hanya mata saya yang sibuk mencari-cari wajah pria yang saya tunggu. Meskipun kami belum pernah secara langsung bertemu, setidaknya saya hafal wajahnya melalui foto-foto yang pernah dia kirimkan beberapa bulan belakangan.

Kemudian diantara lalu lalang kerumunan itu, muncul segurat wajah yang bagi saya familiar. Ia seolah menampilkan ekspresi terbaiknya dengan menyunggingkan senyum termanisnya, demi sebuah kesan yang baik pada pertemuan pertama. Pria itu berjalan mendekat dengan tenang dan pandangan yang tak lepas dari saya. Segera saya berdiri setelah dia tinggal beberapa langkah di depan saya, sejenak saya terpaku memandangnya. Saya bersikap se-kasual mungkin saat ia sudah sangat dekat.

Detik-detik pertemuan itu seakan mengalir perlahan layaknya adegan slow motion. Keriuhan di dalam stasiun kala itu pun tiba-tiba tak terdengar. Hening melanda sesaat, hanya terdengar suara hati berbicara:

"Cinta... Apakah itu dia?"

Saya ingat betul moment itu, akan selalu terframe indah di sudut memori sampai kapanpun.

Monday, May 25, 2009

Menunggunya Berbeda

Menunggu itu tidak menyenangkan
Tidak semenyenangkan ditunggu
Sebab menunggu itu sama dengan berharap
Dan seringkali harapan menguap begitu saja
Seperti udara

Bukan saya tidak peduli
Atau tidak mau saya sadari
Tapi kali ini menunggunya begitu berbeda
Sebab saya percaya
Di ujung penantian ini dia ada
Tuntaskan rindu yang membara

Monday, April 13, 2009

Je t'aime

Satu frase romantis nan sederhana suatu kali jatuh pada saya.
Terlontar dari pribadi baru yang saya tak pernah sangka.

Namun,
cukup untuk menstimulir hormon bahagia yang telah lama
terperangkap dalam cangkang kecewa lepas bebas.

Goyahkan tembok hati yang selama ini terlalu defensif
terhadap peluang untuk sebuah cinta yang terkadang ofensif.

Satu frase romantis nan sederhana itu adalah:

"Je t'aime"
(
I love you in French)

Tuesday, April 7, 2009

Mungkinkah Dia*?

*seseorang yang akhir-akhir ini mengisi hari-hariku

Bagaimana aku bisa artikan hadirnya yang tak sepenuhnya nyata? Sementara yang kudapat resapi hanya sebentuk jiwa tanpa raga. Yang kudapat selami hanya lewat tutur kata dan alunan suara. Bukan lewat lembut tatapan mata.

Bagaimana harusnya kukalimatkan perasaan bahagia yang tak berbahasa ini? Yang tiba-tiba menyongsong seperti cahaya matahari, menelusup melalui celah-celah naluri. Membuatku tak bergeming kala ia berusaha membawakanku hujan di tengah kemarau hati.

Bagaimana caraku tuk hadapi arus tanya yang kian deras melanda? Ketika ia berhasil membuat benakku sibuk berbincang tentangnya. Mereka-reka di ujung penantian ini akankah bahagia, ataukah akan kembali genangkan air mata kecewa.

Katakan wahai waktu, yakinkanku dengan cara yang sederhana saja. Mungkinkah dia, jawaban atas segala keresahan jiwa?

Tuesday, February 17, 2009

Cinta (Bukan) Melodrama

Saat seseorang memasuki kehidupanmu,
Tepatnya ke dalam ruang hatimu,
bagaimanapun orang lain memandangnya,
dia adalah segalanya bagimu.

Saat kau menatap matanya, masuk ke dalam jiwanya
dan kau mengatakan jutaan kata tanpa suara,
kau tahu bahwa hidupmu menghirup debaran jantungnya.
Kau mencintainya dengan sejuta alasan.

Dan ini semua tidak ada hubungannya dengan pikiran
Melainkan hanya dapat kau sentuh dengan perasaan…

*untuk seseorang yang selalu kurindukan

kurma atau saya

Suatu hari pada bulan Ramadhan (tahun lalu), saya bertanya pada sang kekasih yang tengah asik menyantap buah Arab alias kurma.

"Manisan mana kurma sama aku?", tanya saya mencari perhatian.

"Hahahaha...", ia menertawai entah saya atau pertanyaan saya. "Memangnya kamu mau dibandingin sama kurma? Kalau mau, baru aku bisa milih"

Saya cemberut. Sebel sekaligus ingin menggodanya. Saya tahu dia paling tidak tega melihat saya cemberut. Sampai akhirnya dia berkata,

"Ya tergantung tempat"

Maksudnya??

"Kalau di lidah manisan kurma, tapi kalau di mata manisan kamu", jawabnya dengan tersenyum. Lagi-lagi dia membuat saya tersenyum.

Pria itu...saya tahu benar dia tak pandai dalam hal merayu. Karena dia tak perlu berkata banyak untuk meyakinkan saya tentang sesuatu, termasuk perasaannya.

Pria yang sangat manis itu selalu bisa membuat saya tersenyum. Bahkan saat dia tak lagi di sisi saya, masih bisa saya tersenyum hanya dengan memikirkannya saja.

Tuesday, February 3, 2009

lagu #1: tak ada yang bisa

Beberapa hari ini saya sedang gemar memutar lagu 'Tak Ada yang Bisa' nya Andra and the Backbone di mp3 player, maupun di komputer. Bukan karena apa2, hanya suka lirik dan musiknya yang romantis, terutama pada lirik bagian ini:

'Dan ku genggam lembut
kedua tanganmu
Seakan takut kehilanganmu
Kuingin selalu hatimu untukku'

Sambil membayangkan seseorang yang membisikkan kata-kata itu untukku. Hehe^^

Ada yang belum dengar lagunya?
Coba download dari link ini