silahkan singgah... semoga nyaman...

Counters
Showing posts with label puitis. Show all posts
Showing posts with label puitis. Show all posts

Monday, January 13, 2014

Bahagia itu Sederhana

Bahagia itu adalah pilihan, tergantung bagaimana cara kita mensyukuri hidup kita. Banyak orang yang merasa tidak bahagia karena mereka memilih untuk tidak melebihkan rasa syukur atas apa yang mereka miliki, melainkan lebih sering mengeluhkan apa yang tak dimilikinya. 


Padahal masih lebih banyak hal yang bisa disyukuri daripada yang bisa dikeluhkan. Seperti mensyukuri udara, matahari, waktu, kesehatan, pekerjaan, tempat tinggal, keluarga, cinta, pasangan yang baik & setia, atau orang tua yang masih menanyakan kabar kita, dan sebagainya. 

Bahagia itu seperti sebuah hadiah atas segala bentuk rasa syukur kita kepada Sang Pencipta. Yang ketika kita semakin bersyukur, Tuhan akan semakin melebihkan apa yang layak untuk kita. 

Maka cara untuk bahagia itu sederhana, banyaklah bersyukur. Sebab ada banyak hal yg layak kita syukuri setiap harinya dan kita layak berbahagia karenanya.

***

Bandung, 13 Januari 2013

Sunday, November 24, 2013

My Happy Beginning

Hidup memang tak seindah kisah dalam dongeng
Dimana sang putri selalu mendapatkan pangeran rupawan, 
seorang putra mahkota kerajaan yang kaya raya, 
pandai menyanyikan lagu cinta dengan merdu suaranya,
sambil menunggang kuda putih penuh pesona, 
juga berani melawan seekor naga demi putri yang dicintainya. 
Lalu setelah mereka menikah,
maka cerita itu akan berakhir Happy Ending
Kisah dongeng selesai begitu saja dengan kalimat, 
"and they lived happily ever after
: dan mereka hidup bahagia selamanya.

THE (happiness) END(s)


Namun bagi saya hidup lebih indah daripada itu.
Sebab saya tak perlu menjadi putri untuk bisa dicintai
oleh pria yang bersedia melakukan apa saja demi
membahagiakan wanita yang dicintainya. 
Saya bisa mendapatkannya dari sosok pria sederhana saja,
tak harus setampan, sekaya atau sesempurna sang pangeran. 
Lalu bagian terbaiknya adalah, 
ketika saya menikah dengan pria tersebut, 
kisah bahagia itu tidak berakhir. 
Karena tak pernah ada Happy Ending dalam kisah nyata, 
yang ada adalah Happy Beginning.

so THE (happiness) BEGIN(s)...

***

Solo, 24 November 2013
(a few days before my wedding day : my Happy Beginning)

Tuesday, January 19, 2010

stay and never leave

leaving someone behind

and being left behind by someone

are two different emotions


i can’t mention or even answer

which one is better


i prefer ask you to stay

and never leave me alone

if i could


cause it always hurts

when it’s time for you to leave

and for me to be left alone

Wednesday, September 30, 2009

Belajar Seperti Ia

Aku belajar bersabar seperti ia
yang selalu menunggu cahaya matahari
untuk membuatnya bersinar,

Rembulan..

Aku belajar berbagi seperti ia
yang menjadi teman bagi nelayan
sekaligus tempat para pemimpi
menggantungkan harapan,

Bintang...

Aku belajar mencintai seperti ia
yang memberi terang kehidupan
dengan penuh keikhlasan,

Matahari...

Aku belajar menjadi
Rembulan dan bintang dan matahari,

Karenamu..

Tuesday, July 7, 2009

begitu istimewa

ketika aku mengatakan bahwa kamu begitu istimewa
aku mengatakannya dengan hati
yang gembira akan adamu
menghargai kejujuranmu
dan menikmati selera humormu

aku mengatakannya dengan kesetiaan
yang datang dari dalam

aku mengatakannya dengan senyuman hangat dan bahagia di wajahku
dan rasa terima kasih karena kamu begitu berarti

aku mengatakannya dengan penuh penghargaan dan kejujuran dan cinta
ketika aku katakan kamu adalah orang yang istimewa

Wednesday, June 17, 2009

Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

This is one of my favourite poem. Karya Sapardi Djoko Damono, seorang maestro puisi cinta, begitu kalangan sastrawan menyebutnya. Dan hal yang membanggakan saya adalah, saya pernah bertemu dengan beliau..hihi...

Check this one out Bertemu Sang Maestro Puisi Cinta

Friday, June 5, 2009

Sebuah Pertemuan Cinta

Matahari masih mengintip malu-malu di ufuk Timur bersama awan putih yang juga tengah setia mencumbu langit biru kala saya menunggunya di stasiun itu. Di antara jalur satu dan dua saya duduk diam ditemani dingin, dengan harapan yang cukup besar dan rindu yang siap tertumpah. Ternyata tidak gampang mengatur detak jantung yang semakin tak karuan ketika ujung penantian ini terasa semakin dekat. Tak dapat pula saya tolak waktu membawa saya ke suatu masa dimana dengannya pada akhirnya saya akan bertemu.

Saya berbincang dengan seorang ibu yang sedari tadi duduk tak jauh di sebelah saya untuk membunuh waktu. Saya coba tak hiraukan kecemasan akan kemungkinan sebuah penolakan setelah sebuah pertemuan. Namun ternyata tetap saja gelisah menggelayuti pikiran saya.

foto diambil di Lempuyangan pada posting 1 jam prambanan ekspress

Selang sepuluh menit berlalu, saya merasakan rel di jalur satu bergetar. Di ujung rel itu, terlihat cahaya yang menyilaukan, melaju kereta api Bengawan dengan kecepatan yang semakin melambat dari arah Barat hingga akhirnya berhenti tepat di hadapan saya duduk. Suara roda kereta yang bergesekan dengan rel saat berhenti melengking keras, bunyi uap yang keluar pun mengikuti kemudian. Pintu terbuka.

Penumpang tumpah seketika dari dalam kereta tersebut. Ada yang terburu-buru, ada yang kebingungan mencari sanak saudaranya, dan ada juga yang tenang-tenang saja. Para pedagang dan sopir serta merta berebutan mencari pelanggan. Ramai sekali. Sedang saya, masih duduk diam, hanya mata saya yang sibuk mencari-cari wajah pria yang saya tunggu. Meskipun kami belum pernah secara langsung bertemu, setidaknya saya hafal wajahnya melalui foto-foto yang pernah dia kirimkan beberapa bulan belakangan.

Kemudian diantara lalu lalang kerumunan itu, muncul segurat wajah yang bagi saya familiar. Ia seolah menampilkan ekspresi terbaiknya dengan menyunggingkan senyum termanisnya, demi sebuah kesan yang baik pada pertemuan pertama. Pria itu berjalan mendekat dengan tenang dan pandangan yang tak lepas dari saya. Segera saya berdiri setelah dia tinggal beberapa langkah di depan saya, sejenak saya terpaku memandangnya. Saya bersikap se-kasual mungkin saat ia sudah sangat dekat.

Detik-detik pertemuan itu seakan mengalir perlahan layaknya adegan slow motion. Keriuhan di dalam stasiun kala itu pun tiba-tiba tak terdengar. Hening melanda sesaat, hanya terdengar suara hati berbicara:

"Cinta... Apakah itu dia?"

Saya ingat betul moment itu, akan selalu terframe indah di sudut memori sampai kapanpun.

Monday, May 25, 2009

Menunggunya Berbeda

Menunggu itu tidak menyenangkan
Tidak semenyenangkan ditunggu
Sebab menunggu itu sama dengan berharap
Dan seringkali harapan menguap begitu saja
Seperti udara

Bukan saya tidak peduli
Atau tidak mau saya sadari
Tapi kali ini menunggunya begitu berbeda
Sebab saya percaya
Di ujung penantian ini dia ada
Tuntaskan rindu yang membara

Monday, April 13, 2009

Je t'aime

Satu frase romantis nan sederhana suatu kali jatuh pada saya.
Terlontar dari pribadi baru yang saya tak pernah sangka.

Namun,
cukup untuk menstimulir hormon bahagia yang telah lama
terperangkap dalam cangkang kecewa lepas bebas.

Goyahkan tembok hati yang selama ini terlalu defensif
terhadap peluang untuk sebuah cinta yang terkadang ofensif.

Satu frase romantis nan sederhana itu adalah:

"Je t'aime"
(
I love you in French)

Tuesday, April 7, 2009

Mungkinkah Dia*?

*seseorang yang akhir-akhir ini mengisi hari-hariku

Bagaimana aku bisa artikan hadirnya yang tak sepenuhnya nyata? Sementara yang kudapat resapi hanya sebentuk jiwa tanpa raga. Yang kudapat selami hanya lewat tutur kata dan alunan suara. Bukan lewat lembut tatapan mata.

Bagaimana harusnya kukalimatkan perasaan bahagia yang tak berbahasa ini? Yang tiba-tiba menyongsong seperti cahaya matahari, menelusup melalui celah-celah naluri. Membuatku tak bergeming kala ia berusaha membawakanku hujan di tengah kemarau hati.

Bagaimana caraku tuk hadapi arus tanya yang kian deras melanda? Ketika ia berhasil membuat benakku sibuk berbincang tentangnya. Mereka-reka di ujung penantian ini akankah bahagia, ataukah akan kembali genangkan air mata kecewa.

Katakan wahai waktu, yakinkanku dengan cara yang sederhana saja. Mungkinkah dia, jawaban atas segala keresahan jiwa?

Monday, March 30, 2009

diamlah

diamlah
hiburmu tak membantu
justru tajamkan sadarku
akan sakit dan sesal mencintaimu

sungguh diamlah
takkan lenyap lara di kalbu
meski kau rangkai kata-kata manis itu

dekap saja raga ini sejenak di bahumu
hingga luruh segenap air mataku nan pilu
inginku, cukup kau ingat adaku
juga kisah kita yang terlalu biru

maka diamlah
sebab dalam diam, aku akan berlalu
demi bahagiamu

Saturday, March 14, 2009

Aku Melihatmu

Aku telah melihatmu,

Jauh disana.

Bersama dia dan para malaikat kecil,

Tertawa..

Rupanya aku telah melihat titik,

Akhir dari sebuah perjalanan garis kita.

Satu titik,

Yang juga akan mengawali garisku berjalan,

Tanpamu..

Sebab kamu telah memilih

Untuk diam.

Baiknya aku mulai melangkah

Membawa cinta dan luka ini pergi,

Ke arah yang berlawanan

Menjauhimu..

Tuesday, February 24, 2009

BEAUTIFUL RAINBOW

Sometimes

God hides

the sun

and

brings

hard rain

along with

thunders

and lightning.

But

actually

God

means

to give

beautiful rainbow

for exchange

if we just

hold on

a moment.

Wednesday, February 18, 2009

Lupakan Saja Cinta

Cintamukah itu yang berkata
Untukku habis sudah
Tiada sisa
Jadi lupakan saja

Bukan cinta
Untukmu tiada surut setetespun
Hanya saja kau tak perlu tau
Diam-diam pun masih kusimpan
Keping kenangan indah kita

Lalu kenapa lupakan saja
Menderai butiran airmata
Bukankah kita telah saling tau
Telah saling menerima
Lalu telah saling cinta

Lupakan saja lebih baik
Kau adalah ombak berkejaran
Jangan khianati laut yang setia
Demi memeluk pantai yang rindu
Pulanglah
Kutau kau telah lelah

Tuesday, February 17, 2009

Cinta (Bukan) Melodrama

Saat seseorang memasuki kehidupanmu,
Tepatnya ke dalam ruang hatimu,
bagaimanapun orang lain memandangnya,
dia adalah segalanya bagimu.

Saat kau menatap matanya, masuk ke dalam jiwanya
dan kau mengatakan jutaan kata tanpa suara,
kau tahu bahwa hidupmu menghirup debaran jantungnya.
Kau mencintainya dengan sejuta alasan.

Dan ini semua tidak ada hubungannya dengan pikiran
Melainkan hanya dapat kau sentuh dengan perasaan…

*untuk seseorang yang selalu kurindukan

Tuesday, February 3, 2009

kata dan dia

apa yang bisa dikata
bila kata tak mampu lagi mengubah fakta
bila kata tak sanggup lagi menahan realita
bila kata tak mungkin lagi mendatangkan dia